Walaupun Beda Pilihan Tokoh Batak Tetap Harmonis

Bengkalis (Mandau), Tribunriau – Pada saat menghadiri acara penguburan Pdt.Tohap Hutapea yang meninggal dunia pada hari Minggu sore kemarin, para tokoh suku Batak Duri bertemu di Jl.Stadion, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Selasa (24/11/20) siang.

Walaupun beda pilihan di pilkada Bengkalis tahun ini, para tokoh suku Batak itu tampak harmonis satu sama lain, dan saling bercanda ria, sepertinya tidak ada beban diantara mereka, ini menandakan persatuan dikalangan suku Batak tetap solid dan bersatu.

Seperti dikatakan Manuasi Nainggolan, SH, MH selaku Ketua DPC FBI (Forum Batak Intelektual) Kabupaten Bengkalis didampingi Sabarman Damanik beserta anggota yang hadir, bahwa orang Batak harus menunjukkan contoh yang baik dalam bermasyarakat, walaupun beda pilihan di pilkada ini, kita tetap junjung persatuan.

“Persatuan itu yang utama, walaupun kami mendukung Kasmarni dan Bagus Santoso (KBS) nomor 3, kami juga menghormati pilihan teman-teman, mari kita foto bersama,” kata Manuasi kepada Sihol Pangaribuan, Pdt.Daud Gultom, Pdt.Gortap Sinaga dan yang lainnya.

Sihol Pangaribuan pun menjawab dengan senyum, “Ok mari kita photo bersama, walaupun saat ini kita beda pilihan, tetapi secara adat Batak kita bersaudara,” ujar Sihol yang merupakan pendukung KDI (Kaderismanto dan Iyet Bustami) dan Caleg dari PDIP untuk tingkat Propinsi Riau itu didampingi Pdt.Daud Gultom, dan Pdt.Gortap Sinaga yang mendukung paslon AMAN nomor 2.

Sebelumnya DPC FBI Kabupaten Bengkalis menyempatkan mengisi acara penguburan Pdt.Tohap Hutapea (65), memberikan kata penghiburan bagi keluarga yang ditnggalkan yang dipimpin Ketua DPC FBI Manuasi Nainggolan, SH, MH, dan bantuan dana sekedar pengganti papan bunga kepada istri almarhum br Siahaan.

“Selamat jalan Pdt.Tohap Hutapea, pelayananmu akan dikenang sepanjang masa oleh umat Kristen,” ucap Manuasi. 

Alm.Pdt.Tohap Hutapea merupakan dulunya seorang pekerja di PT.Chevron Pasific Indonesia (CPI) bergelut di dunia kebebasan, lalu sakit parah yang menurut medis sudah sulit disembuhkan, tetapi karena ada seorang Pendeta yang melayani almarhum di salah satu Rumah Sakit Jakarta, bila almarhum mau sembuh oleh kuasa Tuhan Yesus, almarhum harus bertobat dan jadi Pendeta.

Tampak hadir di acara itu,mantan anggota DPRD Bengkalis periode 2014-2019 Fransiska Sinambela, para Pendeta GBI (Gereja Bethel Indonesia) se Duri, Pendeta GBI dari Pekanbaru, para tokoh masyarakat suku Batak, tokoh pemuda, tokoh Partai dan lainnya.(jlr).