RUPAT, Tribunriau- Sebanyak 4 unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Provinsi Riau diturunkan ke Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Sabtu (29/08/2020).
Lokasi karhutla tepatnya berada di kampung Delik RT 014 RW 007 kelurahan Tanjung Kapal Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.
Empat unit heli yang diperbantukan ini tampak mengambil air di laut.
pantauan awak media ini di lapangan, hadir Kapolsek Rupat Iptu Syadina, SH beserta sepuluh orang anggota, hadir juga Danramil Rupat Sagino, Kapten inf Danramil Rupat beserta anggota sebanyak sepuluh orang.
Tak hanya itu, juga hadir dari PT SRL Rupat sebanyak sepuluh orang, dari PT Priatama Rupat enam orang, dari Manggala delapan orang, BPBD Rupat empat orang, serta Satpol PP Rupat, semuanya bersama masyarakat saling bahu membahu memadamkan karhutla dengan dibantu lagi empat unit mesin.
Empat mesin tersebut masing-masing milik PT SRL, PT Priatama, Satpol PP dan Manggala.
Saat dimintai keterangan terkait karhutla tersebut, Kapolsek mengatakan pihaknya mengimbau agar selalu berhati-hati, terlebih saat memasuki musim kemarau.
“Kami dari kepolisian menghimbau pada masyarakat atau pencari madu agar tidak membakar seenaknya, terlebih musim kemarau ini, supaya berhati hati jangan merugikan hak orang lain,” ujar Kapolsek.
“Ini kan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga merugikan pihak lain, kepada warga yang punya lahan kosong atau yang belum ditanami, jangan dibiarkan saja menjadi hutan belukar, bisa merugikan sepadan jika terbakar atau lahan orang lain, rawatlah kebun masing-masing,” tambahnya.
Ketika ditanya soal dugaan pelaku pembakaran, Kapolsek menyatakan kasus ini sedang dalam penyelidikan. “Kami fokus terlebih dahulu untuk pemadaman, ini pun airnya sulit, sehingga mesin pompa air terpaksa berpindah-pindah untuk mencari air dan cuaca yang berubah-ubah, asapnya sangat menggangu kita untuk memadamkan,” jelas Kapolsek.
Salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada media ini
kalau dirinya kecewa pada masyarakat, khususnya yang punya lahan.
“Baik itu pendatang, baik itu oknum, tolonglah lahan masing-masing dikerjakan, ditanami, dibersihkan, dirawat, jangan main tinggal saja,
Kalau seperti ini sudah terbakar semua, jadi rugi, saya mohon siapapun orangnya, baik berpangkat, baik masyarakat, kalau memang tidak mampu berikanlah pada orang-orang yang tidak punya lahan agar dapat bersih dan terjaga, jangan kepingin mau banyak lahan tetapi tidak terawat,” ungkapnya.
Hingga kini, tampak Heli pemadam masih bekerja keras untuk memadamkan karhutla.
Penulis: Johanes Mangunsong
Editor: Redaksi