
Tribunriau.com. Sungai Pakning — Forum Peduli Pemuda dan Masyarakat (FPPM) Kecamatan Bukit Batu bersama Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, H. Muhammad Rafee, mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu memperjuangkan hak dan kesempatan kerja bagi putra-putri daerah agar dapat bekerja di lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Sungai Pakning.
Ajakan itu disampaikan oleh Ketua Umum FPPM Bukit Batu, Syaiful Bahri, AR, dalam pertemuan bersama Anggota DPRD Bengkalis H. Muhammad Rafee, Ketua Laskar Melayu Riau (LMR) Bukit Batu Erwin Syah Putra S.Psi, pengurus PWI Bengkalis Andi Paris, serta Ketua Forum Wartawan Bukit Batu, Bandar Laksamana dan Siak Kecil (FWBS) Darmayanto dan anggota Edi Suhemi di Sungai Pakning, Senin (21/10/2025).
Menurut Syaiful Bahri, perjuangan FPPM selama ini murni untuk membuka ruang bagi putra-putri daerah agar menjadi prioritas dalam setiap rekrutmen tenaga kerja di subkontraktor Pertamina Sungai Pakning. Ia menegaskan, perjuangan ini tidak berorientasi pada kepentingan pribadi atau materi.
“Kami berjuang tulus untuk anak negeri. Tidak ada satu rupiah pun yang kami pungut dari tenaga kerja yang kami bantu perjuangkan. Ini soal harga diri dan masa depan generasi Bukit Batu,” tegas Syaiful Bahri.

Ia juga menjelaskan bahwa hasil perjuangan FPPM mulai menunjukkan dampak nyata. Beberapa subkontraktor di lingkungan Pertamina Sungai Pakning kini telah mematuhi Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 3 Tahun 2022, yang mengatur kewajiban perusahaan mempekerjakan minimal 70 persen tenaga kerja lokal.
“Bahkan ada yang sudah mencapai 90 persen tenaga kerja lokal, seperti di PT Orbit, PT Kami Sartoyo, dan anak perusahaan PMC Tanki. Total sudah ada 57 orang putra daerah yang berhasil bekerja lewat perjuangan ini,” ungkapnya bangga.
Syaiful menegaskan bahwa perjuangan ini belum berakhir. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, baik Ormas, LSM, LMR LAMR, Forum Wartawan, maupun tokoh-tokoh masyarakat, untuk bergandeng tangan memperkuat barisan perjuangan.
“Kalau kita bersatu, kita kuat. Kita tidak boleh hanya jadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Anggota DPRD Bengkalis H. Muhammad Rafee memberikan apresiasi tinggi atas langkah FPPM Bukit Batu yang konsisten memperjuangkan hak tenaga kerja lokal.
“Langkah FPPM ini patut didukung. Perjuangan ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi tentang kemandirian dan martabat masyarakat kita. Saya mendukung penuh agar putra-putri daerah punya tempat di industri strategis seperti Pertamina,” kata H. Muhammad Rafee yang juga Dewan Penasehat FPPM ini.
Senada, Ketua FWBS, Darmayanto, menyatakan pihaknya siap bergabung dalam perjuangan bersama FPPM. Menurutnya, media dan masyarakat harus menjadi kekuatan moral yang menjaga agar kebijakan pro-lokal benar-benar diterapkan.
“Kami tidak ingin putra-putri daerah hanya menjadi penonton di tanah sendiri. FWBS siap berdiri di barisan depan bersama FPPM dan masyarakat,” tegas Darmayanto.
Sementara itu, Andi Paris, perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis, juga menyampaikan dukungan serupa. Ia menilai langkah yang dilakukan FPPM patut menjadi contoh bagi organisasi lain dalam memperjuangkan kepentingan daerah.
“Apa yang dilakukan FPPM Bukit Batu adalah bentuk nyata kepedulian terhadap generasi muda daerah. Ke depan, kami dari PWI juga akan ikut mengawal dan memperjuangkan agar putra-putri Bengkalis tidak tertinggal di tanah sendiri,” ujar Andi Paris.
Dengan semangat kebersamaan yang mulai terbentuk, perjuangan FPPM Bukit Batu dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat diharapkan menjadi kekuatan baru dalam memastikan bahwa setiap peluang kerja di kawasan industri Sungai Pakning benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat lokal. ( R461L )









