‘Surat Untuk Parpol’ dari KopiRevolusi

Tribun Riau- Diawali dengan tujuan alamat surat, KopiRevolusi yang lansung dikelola oleh akun Twitter milik @FahriHamzah ini menyampaikan sekelumit permasalahan tentang perilaku korupsi yang terjadi di tubuh partai politik.

“Kepada Pimpinan Partai Politik Yang Terhormat,
Kepada Yang tertuduh sebagai lumbung koruptor,
Kepada Pusat Pengkaderan Politisi dan Pemimpin Negara…
Apa pun partai anda,
Di manapun posisi anda…#SuratUntukParpol,” tulisnya mengawali ‘surat terbuka’ tersebut, Kamis (13/9/2018).

Kemudian, Fahri menyinggung kasus tertangkapnya anggota DPRD Malang yang hanya menyisakan sekian anggota serta seakan negara sedang berperang melawan korupsi meski ‘negara’ harus lumpuh.

“Tidakkah saudara mendengar, berita terakhir tentang sebuah kota yang hampir seluruh anggota legislatif Daerahnya menjadi tersangka? Ya, di kota malang, negara hampir lumpuh di kota indah itu, tujuan negara berubah menjadi perang melawan korupsi, meski negara harus lumpuh,” tulisnya.

Kemudian, dalam Tweet berikutnya, Fahri juga menyinggung bahwa mereka yang tertangkap merupakan anggota partai, namun ia enggan menyebutkan nama partai karena akan ada partai baru yang sesumbar.

“Tidakkah saudara mengetahui bahwa mereka semua adalah anggota partai anda? Aku tak Perlu menyebut nama-nama partainya, sebab nanti partai baru yang belum ikut pemilu akan sesumbar norak seolah mereka harapan baru…seolah mereka lebih suci…#SuratUntukParpol,” tulisnya melanjutkan Surat untuk Parpol.

Dilanjutkan Fahri dalam beberapa Tweetnya, kejadian penangkapan tersebut mungkin tidak menimbulkan ‘kemarahan’, namun dirinya merasa bingung serta pernah merasakan bagaimana tulang punggu demokrasi itu dibangun. (red)

Berikut lanjutan Tweet dari @FahriHamzah #KopiRevolusi:

Mungkin anda tidak marah karena berita penangkapan pejabat negara sdh menjadi sinetron tiada akhir, hingga menjadi biasa, tetapi aku, entah mengapa, padahal aku tak lg menjadi pengurus partai, tapi aku mengerti dan merasakan bagaimana tulang punggung demokrasi itu dibangun.

Membangun parpol jangan sodara reduksi menjadi membangun firma atau korporasi berjual pengaruh. Parpol adalah tulang punggung demokrasi. Tanpa parpol maka punggung demokrasi kita patah dan kita kembali ke zaman gelap gulita. #SuratUntukParpol.

Maka, Pilihan membangun parpol adalah pilihan tidak saja rasional yg tak mudah bg mereka yg hanya bermodalkan ide dan gagasan, parpol adalah jalan yg paling legal konstitusional untuk mengambil bagian dalam negara, ini jalan orang dewasa untuk berkuasa. #SuratUntukParpol.

Tiada jalan lain bagi masa depan ide dan gagasan suatu kelompok yang ingin ikut memimpin negara dan berpengaruh dalam politik selain dikontestasikan melalui pemilu, dan peserta pemilu hanyalah partai politik. Jalur pribadi terbatas. #SuratUntukParpol.

Perkara membangun parpol adalah satu hal yg sudah berat, namun hal lainnya adalah menjaga narasi rasional anak bangsa untuk tetap melihat parpol sebagai masa depan dan puncak perjuangan kelompok. Ini sumber optimisme bahwa kita tetap akan menempuh pertarungan ide saja.

Maka, partai politik itu seharusnya suci dalam ide bukan karena ia benar tetapi karena ide dan pikiran adalah jalan damai. Demikianlah reputasi kita bangun, namun ada yg ingin merusaknya dgn terus mengkampanyekan kebusukan parpol sbg mesin produksi koruptor.

Inilah yang saya sedihkan, sesuatu yang mungkin para pimpinan parpol tidak merasa sedih. Saya terpukul oleh ketidakberanian menjelaskan diri. Parpol telah jatuh dan ketakutan mereka telah melampaui seluruh sisa kebenaran yang masih mungkin dikatakan. Mereka sembunyi.

Kesedihan dan kecemasan bercampur. Seolah di masa depan tulang punggung demokrasi ini tidak diperlukan lagi. Dan nanti perjuangan kelompok dapat disederhanakan dwngan cara lain yang lebih efektif menurut kelompok penguasa. #SuratUntukParpol

Atau Kelompok yg terus mengkampanyekan kebusukan partai politik ini sprt sedang memberi sinyal, bhw ada jalan lain mengambil alih kekuasaan tanpa ikut bertarung dalam pemilu, mereka pergi ke istana mengetuk pintu dari belakang. Lewat dapur dan kamar pribadi sang raja.

Tweet selanjutnya silahkan Follow @Fahrihamzah