Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kecamatan Sagulung Dinilai Berbelit

BATAM, Tribunriau – Pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Sagulung, Batam dinilai berbelit-belit, Kamis (26/10).

Hal ini dirasakan oleh salah seorang masyarakat, Pilian ketika melakukan pengambilan e-KTP milik anaknya.

Dijelaskannya, pada saat pengambilan e-KTP anaknya tersebut, diakuinya tidak membawa resi untuk pengambilan.

Resi pengambilan tersebut, lanjutnya, karena sudah lama, hilang entah kemana.

“Karena sudah lama, jadi resi-nya sudah tidak ketemu,” ujarnya.

Karena hilangnya resi tersebut, ia akhirnya dioper-oper ke loket lain untuk memverifikasi data.

Padahal, jelas Pilian, kondisinya sedang tidak baik, ia baru saja menyelesaikan operasi dan dirasa bekas operasinya-pun masih basah.

“Pak, saya ini lagi sakit, baru operasi, masih berair, kenapa saya dioper-oper kesana kemari?,” ujarnya menceritakan apa yang dia sampaikan kepada salah seorang petugas di kecamatan tersebut.

Tak cukup sampai disana, ia pun memperlihatkan KK dan identitasnya sebagai Bapak dari pemilik e-KTP yang akan diambilnya.

“Setelah adanya perdebatan, akhirnya memang e-KTP tersebut diberikan, namun tetap saja kita kecewa karena berbelit-belit,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPC Perpat Kecamatan Sagulung ketika dimintai tanggapannya menyayangkan kebijakan dari sistem di kantor tersebut.

“Sebaiknya petugas di Kecamatan memberikan suatu kebijakan (kemudahan,red) kepada masyarakat,” ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut Hombing, si pengambil sudah membawa identitas yang jelas bahwa ada hubungan kekeluargaan.

“Masyarakat sudah tunjukkan KTP dan KK yang jelas, KTP yang mau diambil adalah anak kandung beliau, kenapa dipersulit dan dioper-oper?, padahal kondisi bapak itu dalam keadaan sakit,” jelasnya.

“Berilah kebijakan yang dapat menyejukkan hati masyarakat,” pintanya mengakhiri tanggapan. (red)