Jokowi: Kita Terjebak Hoax, Panas di Medsos

0


JAKARTA, Tribunriau – Presiden Joko Widodo menyesalkan energi bangsa banyak dihabiskan untuk hal yang tidak perlu. Sibuk menebar hoax, dan akhirnya panas di media sosial.

Sedangkan di negara lain, di Amerika Serikat, menurutnya, ada seseorang bernama Elon Musk, yang sudah menciptakan roket untuk terbang ke planet lain. Hal itu bikin Jokowi merasa iri, karena harusnya kita bisa seperti itu.

Elon Musk sendiri merupakan seorang visioner yang menciptakan kereta supercepat hyperloop, mobil listrik Tesla, dan roket peluncur satelit SpaceX. Ia pun sering disebut-sebut sebagai ‘Iron Man’ di dunia nyata. 

“Di luar sana orang sudah berpikir jauh. Coba lihat Elon Musk, dia berpikir mengenai kendaraan supercepat hyperloop, Tesla, dan SpaceX. Mereka sudah berpikir ke mana-mana, ke arah masa depan yang fantastik,” kata Jokowi.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar kita tak menghabiskan energi untuk hoax dan panas di media sosial? Pertanyaan itu dilayangkan detikINET kepada Presiden Jokowi dalam sesi wawancara di Istana Bogor. 

Jokowi: Kita Terjebak Hoax, Panas di MedsosFoto: Agung Pambudhy


Berikut hasil wawancaranya:

Oleh karena itu, saya mengajak seluruh anak bangsa untuk membangun etos kerja tinggi, membangun kedisiplinan yang tinggi. Yang menyebabkan kita kalah dengan negara lain itu di sini, di dua hal ini: etos kerja dan kedisiplinan nasional. 

Karena kita terjebak kepada keseharian rumor, gosip, isu-isu yang berkembang di medsos seolah-olah benar, padahal itu hoax atau kabar bohong, dan kabar fitnah. Itu kita telan mentah-mentah ataupun dikomentari, sehingga kelihatannya kita panas. Padahal yang panas hanya di medsos. 

Lalu, apa yang dilakukan pemerintah Indonesia agar anak muda di negeri ini produktif dan tidak sibuk menghabiskan energi cuma untuk saling fitnah? Tentunya supaya kelak ada Elon Musk versi Indonesia. 

Saya ajak anak-anak muda kita membetulkan bila ada kabar-kabar tidak benar di medsos, memberi pencerahan bila ada kabar bohong di medsos. Ini benar-benar sangat mengganggu kinerja atau etos kerja kita, dan kerja kita dalam membangun negara ini. (dtc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini