ROKAN HULU,Tribun Riau- Akibat kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 Kg bersubsidi sekitar dua pekan terakhir, ternyata sampai ke telinga Ketua DPRD Rokan Hulu (Rohul), Kelmi Amri SH.
Menyikapi kelangkaan tersebut, Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri menegaskan, LPG 3 kg sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi masyarakat, sudah seharusnya hak itu jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Rohul, terutama Bupati Rohul H. Sukiman.
“Sehingga ini harus jadi perhatian pemerintah, bila perlu, karena ini menyangkut kebutuhan pokok, Bupati harus turun tangan dan jangan tinggal diam,” kata Kelmi usai acara di Taman Kota Pasir Pangaraian, Rabu (19/9/2018) pagi.
Dikatakan Kelmi, dari informasi yang dibaca serta pengakuan pihak Disperindag Rohul, kelangkaan LPG 3 kg lebih disebabkan karena adanya pengurangan kuota dari PT. Pertamina. Sehingga, dengan adanya pengurangan kuota menurut Kelmi, sudah seharusnya pemerintah daerah berpikir bagaimana cara menambah kuota LPG 3 kg untuk Kabupaten Rohul.
“Bila itu memang terjadi tentunya sangat kita sayangkan. Pemerintah harus berpikir cara menambah kuota untuk Rohul ini, karena kuota yang ditetapkan Pertamina saja selalu kurang, ini mengapa malah dikurangi dari yang sudah ditetapkan dan tentunya itu akan jauh lebih berkurang,” tegas Kelmi.
“Sehingga menurut kami perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Lakukanlah komunikasi dengan Pertamina terhadap kuota ini, sehingga kebutuhan-kebutuhan kita terpenuhi,” harapnya.
Kemudian terkait pengurangan kuota, Kelmi berharap hal ini menjadi konsen dari pemerintah daerah disamping ada urusan-urusan lain, apalagi kelangkaan LPG 3 kg sudah terjadi merata di seluruh kecamatan.
“Dari utara Rohul hingga ke selatan, dari barat sampai ke timur masalahnya sama yakni LPG, dan eman-emak nanti menjadi marah,” ungkap Kelmi.
Kelmi Amri yang pernah menjabat Ketua KNPI Rohul mengaku, dirinya bahkan sempat mendengar ada LPG 3 kg bersubsidi yang dijual oknum hingga mencapai Rp50 ribu per tabungnya. Sehingga harga itu sudah jauh di atas HET.
“Inikan sudah jadi persoalan, dan kita sangat miris mendengarnya,” jelas Kelmi lagi.
Kemudian ditanya apakah DPRD Rohul akan memanggil instansi terkait, untuk membahas kelangkaan LPG 3 kg ini, Kelmi mengaku hal itu tidak perlu dilakukan. Namun diperlukan inisiatif dari Pemkab Rohul untuk lakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan PT. Pertamina, bagaimana agar kuota LPG 3 kg di Rohul terjamin.
“Ini tahun politik, kita tidak ingin urusan sembako dan urusan bahan pokok dipolitisir oleh yang tidak berkepentingan,” kata Kelmi, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Rohul.
Seorang Warga Tandun Mengamuk di Pangkalan Karena Sulit Dapatkan LPg 3 Kg
Dampak kelangkaan LPG 3 kg membuat masyarakat Rohul di 16 kecamatan resah, pasalnya saat ini sulit mendapatkan bahan bakar untuk keperluan dapur ini. Meski ada, LPG 3 kg harus ditebus dengan harga diatas harga eceran tertinggi atau HET, bahkan ada dijual antara Rp28 rinu bahkan ada sampai Rp50 ribu per tabungnya.
Malahan, karena kesal susah dapatkan LPG 3 kg, seorang warga Kecamatan Tandun Despandri harus “mengamuk” di sebuah pangkalan LPG 3 kg bersubsidi Demostik Gas Region I di Kelurahan Tandun, Kecamatan Tandun Senin (17/9/2018) sore kemarin.
Diakui Despandri, saat masyarakat sulit dapatkan LPG 3 kg bersubsidi, oknum pangkalan persis di seberang SPBU Tandun seenaknya menjual Lpg 3 kg ke oknum pengecer yang datang menggunakan sepeda motor dengan membawa keranjang.
Sampai-sampai Kapolsek Tandun AKP Nurman dan anggotanya turun tangan, untuk meredakan kemarahan masyarakat, bahkan ikut membagikan LPG 3 kg ke warga dengan harga sesuai HET.
Bahkan mendengar ada warga “ngamuk” gara-gara LPG 3 kg bersubsidi, petugas dari Disperindag Rohul langsung turun ke Kecamatan Tandun dan mengumpulkan pemilik pangkalan.
“Saya marah karena masyarakat Tandun kini sulit mendapatkan LPG 3 kg, kalaupun ada harganya sangat mahal. Saya kasihan ke mereka,” sebut Despandri, Rabu (19/9/2018), dirinya berharap Disperindag Rohul lakukan pengawasan ketat terhadap seluruh agen dan pangkalan.
Terkait adanya kisruh LPG 3 kg bersubsidi di Kecamatan Tandun, hal itu dibenarkan Sekretaris Disperindag Kabupaten Rohul, Firdaus. Diakuinya masalah tersebut sudah ditindaklanjuti oleh dinasnya.
Atas kejadian itu, Firdaus mengatakan Disperindag Rohul akan menggelar rapat membahas LPG 3 kg bersubsidi yang sedang langka saat ini.
Di Kabupaten Rohul, ada 7 agen LPG 3 kg bersubsidi, terdiri 4 agen di Kecamatan Ujung Batu, 1 agen di Kecamatan Tambusai Utara, 1 agen di Kecamatan Kabun, dan 1 agen di Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam. Untuk jumlah pangkalan sendiri ada 149 pangkalan, dan itu tersebar di 16 kecamatan yang ada di Rohul. (mad)