Dari 2011, PT Tasma Puja di Inhu Diduga Garap Lahan Warga

Tarmizi, perwakilan masyarakat Desa Alim memperlihatkan dokumen surat lahan masyarakat Desa Alim yang diduga diserobot PT Tasma Puja
Tarmizi, perwakilan masyarakat Desa Alim memperlihatkan dokumen surat lahan masyarakat Desa Alim yang diduga diserobot PT Tasma Puja

INHU,Tribun Riau- Sejumlah lahan ladang masyarakat di Desa Alim diduga diserobot serta digarap oleh PT Tasma Puja sejak tahun 2011.

Berbagai perlawanan sudah dilakukan oleh masyarakat setempat, hingga mobil operasional pelansiran bibit PT Tasma Puja juga disandera, namun upaya perlawanan tersebut juga kandas.

“Pada tahun 2017 kemarin, lebih kurang setahun kami melakukan panen masal, namun tidak ada itikad baik pihak perkebunan Tasma Puja untuk mengembalikan lahan masyarakat Desa Alim,” kata kordinator perjuangan masyarakat Desa Alim, Tarmizi kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

Menurut Tarmizi, berbagai kesepakatan antara masyarakat Desa Alim dengan manajemen perkebunan PT Tasma Puja juga dilakukan, diantaranya kesepakatan kalau pihak Tasma Puja tidak melakukan aktifitas di atas lahan tersebut.

“Kesepakatan tinggal kesepakatan saja, semua kesepakatan dilanggar dan masalah lahan masyarakat Desa Alim tetap dikuasainya,” jelas Tarmizi.

Atas kondisi tersebut, manajemen PT Tasma Puja terancam dilaporkan ke polisi, dalam dugaan penyerobotan lahan masyarakat Desa Alim dan pembuatan kebun kelapa sawit tanpa izin.

“Kami akan kembali duduki lahan kami yang diserobot paksa oleh PT Tasma Puja, selain itu, kami juga akan tempuh jalur hukum,” tegasnya.

Semantara itu, mantan Kepala Desa Alim, Sulkarnain, saat dikonfirmasi membenarkan adanya ratusan lahan yang dikuasai oleh PT Tasma Puja di Desa Alim.

“Kalau lahan peladangan masyarakat Desa Alim yang tidak ada surat keterangan, silahkan saja garap, tapi kalau lahan masyarakat Desa Alim ada hak keperdataan, seyogyanya dikembalikan kepada masyarakat,” harapnya.

Sulkarnain membenarkan kalau konflik masyarakat Desa Alim dengan pihak perkebunan kelapa sawit PT Tasma Puja sudah berlangsung sejak lama, jika kondisi konflik lahan tersebut terus berlanjut, dikhawatirkan akan terjadi korban.

“Kita minta ada itikad baik dari pihak perkebunan PT Tasma Puja, kembalikan saja lahan masyarakat Desa Alim, saat saya menjadi Kades, saya sudah capek meredam masyarakat, saya takutnya konflik besar terjadi akibat masalah penyerobotan lahan ini,” ujarnya.

Sementara itu, pihak perkebunan PT Tasma Puja belum bisa dikonfirmasi terkait dugaan penyerobotan lahan masyarakat Desa Alim yang terjadi sejak tahun 2011. (hrc/red)